Posted by: Fryana | December 7, 2009

Petani Plasma dan Tenaga Kerja

Seperti kita ketahui kelapa sawit memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Data ini dapat teman-teman baca di tulisanku terdahulu. Selain nilai ekonomis itu, kelapa sawit juga menguntungkan bagi petani dan juga menyerap tenaga kerja. Petani sawit atau biasa disebut small holders non company, mereka dapat merasakan dan belajar mengenai budi daya sawit dari program pemerintah yaitu program plasma.

Jadi masyrakat sekitar selain bisa berkebun buah atau padi mereka juga sekarang bisa bertani kelapa sawit. Keuntungan kelapa sawit memang tergantung dari harga jual. Untuk tahun ini saja harga jual buah segar sekitar 1300/kg. Asumsi perhektar dapat menghasilkan 30ton/tahun, sehingga mendapat pemasukan sebesar 3.9jt/hektar. Sedangkan biasanya satu kepala dalam program plasma mendapatkan 2 ha lahan untuk menanam kelapa sawit. Sehingga dengan jumlah total penghasilan 7,8jt.

Disektor tenaga kerja serapan industry kelapa sawit menyerap sangat banyak tenaga kerja di setiap sektornya. Sektor hulu, sektor tengah dan hilir masing-masing menyerap tenaga kerja hampir sama banyaknya. Dengan perhitungan plasma yaitu 1 orang buruh mencakup 2 hektar, berarti untuk 1000ha menyerap 500 orang tenaga kerja. Sekarang kita bandingkan dengan luas lahan kelapa sawit seluar 7.3 jt ha.

Jika dihitung secara kasar perkebunan kelapa sawit swasta mampu menyerap 1,05 juta orang pekerja. Sedangkan perkebunan kelapa sawit rakyat mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2 jt orang. Sehingga kalau ditotalkan mencapai jumlah lebih dari 3jt jiwa yang menggantungkan hidupnya pada kelapa sawit.

Tentunya hal ini akan mampu mengentaskan kemiskinan yang selama ini menjadi bahaya dan ancaman yang utama bagi bangsa Indonesia. Selain itu fakta ini membuktikan bahwa kelapa sawit akan mampu menjadikan kita Negara yang kaya dan mampu bersaing di kancah internasional.


Leave a comment

Categories