Posted by: Fryana | January 5, 2010

Sawit, Hutan, dan REDD

Setelah melalui masa yang panjang, akhirnya Indonesia mampu menjadi produsen Kelapa Sawit terbesar di dunia. Hal inilah yang lalu menjadi Indonesia sebagai target pasar dan juga lahan investasi dari Negara dan perusahaan asing. Tetapi hal ini juga mengakibatkan Indonesia manjadi target operasi dari NGO-NGO atau LSM dalam upaya mereka untuk menentang industry Kelapa Sawit ini.

Lalu yang menjadi pertanyaan besar adalah, apa sih Kelapa Sawit itu. Kelapa sawit adalah tumbuhan penghasil minyak masak, minyak industry dan juga bahan bakar. Bahan bakar yang dihasilkan kelapa sawit adalah biodiesel yang ramah lingkungan. Di tengah menipisnya cadangan minyak bumi dunia, biodiesel adalah salah satu alternative pengganti minyak bumi. Selain itu biodiesel yang ramah lingkungan hanya berasal dari hasil olah Kelapa Sawit.

Kelapa Sawit juga salah satu cara merevitalisasi hutan yang pernah hancur akibat logging atau illegal logging. Karena diketahui bahwa Kelapa Sawit juga menyimpan kandungan karbon yang cukup besar, dibandingkan dengan lahan tandus bekas penebangan hutan tersebut.

Tentunya dengan terbentuknya sebuah perkebunan Kelapa Sawit di suatu daerah juga akan meningkatkan standar kehidupan daerah tersebut. Sebagai contoh, sebuah perusahaan sawit yang terletak di daerah Kalimantan Tengah berinisiatif mendirikan sebuah yayasan yang bertugas mengembangkan pendidikan di daerah tersebut. Sekolah dengan nama Tunas Agro itu mampu meluluskan 100% siswanya, dan merupakan sebuah prestasi luar biasa yang tercatat di kota Sampit, Kalimantan Tengah.

Memang Kelapa Sawit juga memiliki dampak negative apabila ditangani oleh perusahaan yang tidak bertanggung jawab. Akan tetapi ditangan perusahaan yang bertanggung jawab, Industri Kelapa Sawit mampu menjadi cahaya penerang dan salah satu indicator kemajuan ekonomi masyarakat, daerah, bahkan nasional. Dengan mendukung Kelapa Sawit, saya rasa kita juga berarti mendukung kemajuan ekonomi Indonesia sehingga bisa dipandang hebat.

dari friends of the earthKenapa banyak NGO yang melarang perkembangan industry Kelapa Sawit di Indonesia? Mungkin banyak alasannya, tetapi saya melihat bahwa mereka melarang Kelapa Sawit di Indonesia karena Indonesia adalah buffer terakhir untuk ozon dan Global Warming. Saya melihat ini sebagai ketidakadilan, dimana Negara lain diperbolehkan untuk maju dan berkembang di bidang ekonomi sedangkan Indonesia tidak boleh berkembang. Lain halnya kalau “para pelarang” tadi itu memberikan kompensasi ekonomi yang berguna untuk masyarakat dan pendapatan nasional Indonesia.

Membicarakan mengenai Kompensasi diatas, akhirnya ada sebuah resolusi atau program yaitu REDD. Lebih jauhnya, mungkin saya akan membahas mengenai REDD ini. Terlebih program REDD ini masih sangat riskan untuk dapat membantu perkembangan sebuah Negara tropis dan juga masih belum teruji dalam hal perubahan iklim. Apalagi untuk membangun warga pedalaman yang tentunya sangat sulit untuk berkembang dalam berbagai aspek. Tetapi untuk saat ini, marilah kita anggap REDD adalah wacana baru yang tentunya harus saling mendukung dengan perkembangan Kelapa Sawit sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia.


Responses

  1. omong kosong sawit di lahan kritis, dalam hutan tuh boss..lihat di kalimantan


Leave a reply to nordin Cancel reply

Categories